Famili
: Combretaceae
Pohon
ketapang dikenal juga dengan nama “tropical almond”, penghuni asli hutan tropis
dataran rendah asia sampai australia utara dan polenesia.
Di
Indonesia ketapang ditemukan dipinggir laut dan muara sungai, terutama ditempat
berpasir atau berkarang ditepi pantai sampai ketinggian 5 m dpl. Tumbuh baik
hingga ketinggian 800 m dpl.
Ketapang
dapat tumbuh tinggi sampai 40 m dengan diameter batang 2 m. Seringkali buahnya
terdampar dipesisir dari lain tempat. Anggota
famili ini terdiri sekitar 450 spesies. Yang terbagi dalam 20 genus.
Ketapang sangat menarik ditanam sebagai pohon peneduh
atau pohon hias di taman-taman kota, karena bertajuk indah. Pohonnya membentuk
tajuk berlapis seperti bangunan pagoda. Lapisan2 itu terbentuk karena
cabang-cabangnya muncul dari batang secara serentak pada satu bidang yang sama,
sehingga cabang tampak tumbuh mendatar. Untuk ketapang yang tumbuh liar bentuk
kurang beraturan.
Pohon
yang ditanam rata2 bisa setinggi 10-20 m, daunnya selebar 15-31 cm berbentuk
lonjong bulat telur terbalik. Ujung daun membulat atau sedikit lancip. Daun bersusun
dalam bentuk spiral dan menggerombol pada ujung cabang2nya. Daun tua yang gugur
berwarna merah sebelum jatuh ke tanah. Pengguguran daun ini terjadi setahun dua
kali.
Bunganya
berwarna putih atau keputih-putihan, berbentuk tandan yang panjangnya sampai 16
cm. Tandan itu terdiri dari 4 bunga yang berlainan kelamin (berkelamin dua,
tidak berkelamin, hanya berkelamin betina atau jantan saja). Pada tandan bagian
bawah terdapat bunga berkelamin dua atau betina, dibagian atasnya bunga tak
berkelamin atau berkelamin jantan.
Kelopak bunga terbagi lima, berbentuk lonceng atau mangkok. Benang sari 5 helai tersusun dalam 2 baris menonjol diantara bunga berkelamin dua dan jantan. Tangkai kepala putik amat pendek.
Kelopak bunga terbagi lima, berbentuk lonceng atau mangkok. Benang sari 5 helai tersusun dalam 2 baris menonjol diantara bunga berkelamin dua dan jantan. Tangkai kepala putik amat pendek.
Buah
ketapang berukuran 4cm x 6cm, panjang
dan lebar antara 3-4cm. Bentuknya elips dengan bagian ujung dan pangkal meruncing dan kedua sisinya berlunas. Kulit buahnya
hijau dan bergabus cukup tebal.
Kulit bijinya berupa tempurung yang liat dan keras. Biji didalamnya kecil sekali berwarna putih dan enak dimakan. Rasa bijinya seperti biji buah almond, sejenis kacang dari daerah subtropis, sehingga pohonnya disebut “tropical almond”.
Kulit bijinya berupa tempurung yang liat dan keras. Biji didalamnya kecil sekali berwarna putih dan enak dimakan. Rasa bijinya seperti biji buah almond, sejenis kacang dari daerah subtropis, sehingga pohonnya disebut “tropical almond”.
Khasiat
:
Biji
ketapang digunakan untuk obat tekanan darah tinggi dan melancarkan air susu
ibu.
Pepagan
(kulit batang), daun dan akar ketapang mengandung tanin yang bersifat astrigent
dan mengerutkan kulit. Ketiga bagian tanaman ini dapat digunakan untuk obat
disentri, radang selaput lendir pada rongga mulut dan sariawan. Tanin dalam
papagan dimanfaatkan sebagai pemberi warna hitam pada tinta.
Daunnya
untuk obat malaria, bengkak2, encok,
influenza dan panas.
Rebusan
akarnya untuk obat sariawan, radang selaput lendir usus dan disentri.
Bagiantanaman
yang juga bermanfaat adalah kayunya. Kayu ketapang yang berwarna coklat atau
kemerah-merahan termasuk kelas yg kurang awet. Kayu yang sudah kering agak
keras, cukup ringan dan awet didalam air laut. Kayu ini dapat digunakan untuk
bahan bangunan rumah, kapal, gerobak dan papan.
Di
alam pohon ketapang berkembang biak dengan biji. Sebagai tanaman budidaya
ketapang diperbanyak dengan stek, cangkokan.
Ada dua macam ketapang, yaitu ketapang kasar dan ketapang biasa. Ketapang
kasar daunnya besar2, kasar agak lonjong membulat. Pertumbuhan tanamannya agak
rimbun. Yang biasa berdaun lebih kecil, halus agak memanjang dan jarang.
TRUBUS
327-TH XXVIII