Berbakti pada orangtua merupakan salah satu amalan utama dalam ajaran Islam. Berikut ini beberapa keutamaan berbakti pada orangtua:
1. Diluaskan Rezeki dan dipanjangkan Umur
Sebagaimana dalam hadits yang disepakati oleh Bukhari dan Muslim,
dari sahabat Anas Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda. “Barangsiapa yang suka diluaskan rizki dan dipanjangkan
umur maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi” [Hadits Riwayat
Bukhari 7/72, Muslim 2557, Abu Dawud 1693]
Kita sering menganggap silaturahmi berarti mengunjungi saudara,
sahabat, dan teman, padahal dalam silaturahmi, yang harus didahulukan
adalah silaturahmi kepada kedua orang tua sebelum kepada yang lain.
Dengan dekat kepada orangtua in syaa Allah akan dimudahkan rizki dan
dipanjangkan umur. Sebagaimana dikatakan oleh Imam Nawawi bahwa dengan
silaturahmi akan diakhirkan ajal dan umur seseorang, walaupun masih
terdapat perbedaan di kalangan para ulama tentang masalah ini, namun
pendapat yang lebih kuat berdasarkan nash dan zhahir hadits ini bahwa
umur memang benar-benar akan dipanjangkan.
2. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua Dapat Menghilangkan Kesulitan Hidup
Bahwa berbakti kepada kedua orang tua dapat menghilangkan kesulitan
yang sedang dialami yaitu dengan cara bertawasul menggunakan amal shahih
tersebut. Dengan dasar hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari
Ibnu Umar.
“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada suatu hari
tiga orang berjalan, lalu kehujanan. Mereka berteduh pada sebuah gua di
kaki sebuah gunung. Ketika mereka ada di dalamnya, tiba-tiba sebuah batu
besar runtuh dan menutupi pintu gua.
Sebagian mereka berkata pada yg lain, ‘Ingatlah amal terbaik yg
pernah kamu lakukan’. Kemudian mereka memohon kepada Allah dan
bertawassul melalui amal tersebut, dengan harapan agar Allah
menghilangkan kesulitan tersebut.
Salah satu di antara mereka berkata, “Ya Allah, sesungguh aku
mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia sedangkan aku mempunyai
istri dan anak-anak yg masih kecil. Aku mengembala kambing, ketika
pulang ke rumah aku selalu memerah susu dan memberikan kepada kedua
orang tuaku sebelum orang lain.
Suatu hari aku harus berjalan jauh untuk mencari kayu bakar dan
mencari nafkah sehingga pulang telah larut malam dan aku dapati kedua
orang tuaku sudah tertidur, lalu aku tetap memerah susu sebagaimana
sebelumnya. Susu tersebut tetap aku pegang lalu aku mendatangi kedua
namun kedua masih tertidur pulas.
Anak-anakku merengek-rengek menangis untuk meminta susu ini dan aku
tidak memberikannya. Aku tidak akan memberikan kepada siapa pun sebelum
susu yang aku perah ini kuberikan kepada kedua orang tuaku. Kemudian aku
tunggu sampai kedua bangun.
Pagi hari ketika orang tuaku bangun, aku berikan susu ini kepada
keduanya. Setelah kedua minum lalu kuberikan kepada anak-anaku. Ya
Allah, seandai peruntukan ini ialah peruntukan yang baik karena Engkau
ya Allah, bukakanlah. “Maka batu yg menutupi pintu gua itupun bergeser”
[Hadits Riwayat Bukhari (Fathul Baari 4/449 No. 2272), Muslim (2473)
(100) Bab Qishshah Ashabil Ghaar Ats Tsalatsah Wat-Tawasul bi Shalihil
A’mal]
Ini menunjukkan bahwa amalan berbakti pada kedua orang tua yang
pernah kita lakukan, apalagi yang bersifat rutin, dapat digunakan untuk
bertawassul pada Allah ketika kita mengalami kesulitan, In syaa Allah
kesulitan tersebut akan hilang.
3. Ridho Allah Tergantung Keridhoaan Orang Tua
Ingin memastikan keridhoan Allah? Mintalah keridhoan orangtua!
“Dari Abdillah bin Amr bin Ash Radhiyallahu ‘anhuma dikatakan
bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ridla Allah
tergantung kepada keridlaan orang tua dan murka Allah tergantung kepada
kemurkaan orang tua” [Hadits Riwayat Bukhari dalam Adabul Mufrad (2), Ibnu Hibban (2026-Mawarid-), Tirmidzi (1900), Hakim (4/151-152)]
Lalu, darimana kita mengetahui apakah orangtua ridho atau tidak pada
diri kita? Tentu saja kita bisa bertanya pada keduanya, atau meminta
keridhoan pada keduanya. Terutama untuk para suami, kedudukan orangtua
(ibu) adalah lebih tinggi daripada istri, akan tetapi untuk para istri,
kedudukan suami lebih tinggi daripada kedudukan orangtua.
4. Surga Di Depan Mata
Allah telah menyiapkan surga untuk anak yang mau berbakti pada orangtua, sekalipun orangtuanya menzoliminya:
“Seorang muslim yang mempunyai kedua orang tua yang muslim,
kemudian ia senantiasa berlaku baik kepadanya, maka Allah berkenan
membukakan dua pintu surga baginya. Kalau ia memiliki satu orang tua
saja, maka ia akan mendapatkan satu pintu surga terbuka. Dan kalau ia
membuat kemurkaan kedua orang tua maka Allah tidak ridha kepada-Nya.”
Maka ada seorang bertanya, “Walaupun keduanya berlaku zhalim kepadanya?”
Jawab Rasulullah, “Ya, sekalipun keduanya menzhaliminya.” (HR. Bukhari).
5. Berbakti Kepada Kedua Orang Tua adalah Amalan Paling Utama
Ingin berjihad di jalan Allah? Utamakanlah berbakti pada
kedua orangtua terlebih dulu, karena kedudukan berbakti pada orangtua
justru lebih tinggi dari berjihad di jalan-Nya.
"Aku bertanya kepada Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam tentang
amal-amal yang paling utama dan dicintai Allah ? Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam menjawab, Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat
lain disebutkan shalat di awal waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah" [Hadits Riwayat Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9]