Nama
Ilmiah :
Portulaca oleracea L
Familia : Portulacaceae.
Nama
Daerah : gelang, resereyan, jalu jalu kiki
Nama
Asing : Postelein, purslane
Uraian Tanaman
Terna
setahun, bercabang mulai dari pangkalnya, banyak mengandung air, herba ini
tumbuh liar ditempat terbuka yang terkena sinar matahari dan sering sebagai
tanaman pengganggu/gulma di perkebunan, pekarangan, tepi jalan atau ditanam
sebagai tanaman sayur dan dapat ditemukan dari dataran rendah sampai 1800m
diatas permukaan laut.
Batang
bulat, tumbuh tegak atau seluruhnya terletak diatas tanah tanpa mengeluarkan
akar, warnanya coklat keunguan, panjang 10-50 cm, daun tebal berdaging, duduk
tersebar atau berhadapan, bertangkai pendek, bentuknya bulat telur sungsang,
ujung bulat pangkal membaji, tepi rata, panjang 1-4 cm, lebar 5-14mm, warna
permukaan atas hijau tua, permukaan bawah merah tua.
Bunga
duduk, kecil-kecil berkelompok2-6, warnanya kuning, mekar diwaktu pagi sekitar pukul 8.00-11.00
sing dan layu menjelang sore,
berbuah kotak, berbji banyak, warnanya hitam coklat mengkilat.
berbuah kotak, berbji banyak, warnanya hitam coklat mengkilat.
Bagian yang
dipakai :
seluruh tumbuhan, segar atau yang telah
dikeringkan.
Khasiat :
Penurun
panas ( antipiretik ), menghilangkan sakit ( analgetik ), peluruh kencing (diuretik), anti-oksik, penenang ( sedative ), kekurangan gula darah, anti
scorbut ( akibat kekurangan vitamin C ), menguatkan jantung (cardiotonic ),
menghilangkan bengkak dan melancarkan darah.
Kegunaan :
- Disentri, diare akut
- Radang akut usus buntu
- Radang payudara ( mastitis )
- Sakit kuning ( hepatitis )
- Keputihan
- Rheumastism
Cara pemakaian :
Untuk
minum : 9-15 gr digodok, airnya diminum atau 60-120gr herba segar dicuci bersih
lalu ditumbuk, perasan airnya diminum.
Pemakaian
luar : herba segar digiling halus dan ditempel ke tempat yang sakit atau
digodok dan airnya untuk luka seperti borok, bisul, eksima, gigitan ular dan
serangga.
Keputihan
: 200gr krokot dijuice dan diambil airnya, masukkan putih telur lalu ditim,
makan selagi hangat.
Sakit
kuning : 200 gr krokot digodok, minum airnya.
Prof.
H.M Hembing Wijayakusuma & dr. Setiawan Dalimartha