Pages

Selasa, 31 Desember 2013

SEMUR AYAM





Bahan:

-          Ayam  ½  bagian dari 1 ekor ayam
-          Bawang merah 7 buah / 1 buah bawang bombay,  ( iris2)
-          Bawang putih  6 siung ukuran besar
-          Lada ½ sdt
-          Kemiri 3 butir
-          Jahe 2 ruas jari
-          Ketumbar 1 sdt
-          Lengkuas 2 ruas jari, geprek.
-          Daun salam 2 lembar, tomat 1 buah, potong2
-          Kecap  8 sdm
-          Garam 1/2  sdm, gula1/4 sdm
-          Air ± 400ml


Cara membuat :

-          Haluskan bawang putih, lada, kemiri, jahe, ketumbar hingga lembut.
-          Panaskan minyak goreng  sckpnya untuk menumis, tumis bawang merah iris hingga harum.
-          Masukkan bumbu halus, lengkuas & daun salam.. tumis hingga harum &  bumbu sedikit   mengering.
-          Masukkan air, aduk hingga rata, masukkan kecap, garam & gula..Test rasa.
-          Masukkan potongan2 ayam. Masak hingga mendidih..masukkan potongan2 tomat.
masak hingga ayam matang dan air menyusut..

BAKWAN / BALA-BALA





Di daerah sunda bakwan disebut bala-bala..  Jadi suka sama gorengan yang satu inipun karena dulu lama kuliah di Jatinangor..  &  Suami pun sukaaa banget sama gorengan yang satu ini...



Bahan :

-          Terigu 220 gr , tepung beras 30 gr
-          Bawang putih 4 siung ukuran sedang
-          Lada ½ sdt ,  kemiri  3 butir
-          Seujung jari kunyit
-          1 buah jagung manis sisir kasar
-          Wortel, potong2 sebesar korek api
-          Daun bawang 2 batang sedang, iris halus
-          Toge / Kol yang diiris halus
-          Air secukupnya
-          Garam & gula secukupnya


Cara Membuat :

-          Haluskan bawang putih, kemiri, kunyit dan lada
-          Buat adonan tepung dengan kekentalan sedang.
-          Masukkan bumbu halus dalam adonan tepung. Tambahkan garam&gula. Test rasa
-          Masukkan sisiran jagung, wortel, daun bawang, toge/ kol. Aduk hingga tercampur rata.
-          Panaskan minyak goreng. Goreng adonan dalam minyak panas sedang hingga kuning kecoklatan..

TEMPE MENDOAN




Mendoan ini enak dimakan hangat2.. biasanya dimakan sebagai teman nasi pecel atau juga sebagai camilan pagi / sore hari... ^_^



Bahan : 

-          Tempe  1 ( iris tipis sesuai selera / beli tempe khusus untuk mendoan )
-          Bawang  putih 4 siung ukuran sedang
-          Kemiri 2 butir
-          Ketumbar  1 sdt
-          Tepung  beras /  tepung terigu ( saya prefer tepung beras )
-          Garam & gula sckpnya
-          Bila ingin kulit mendoan lebih lembut, bisa menambahkan telur  pada adonan tepungnya.

Cara membuat :

-          Haluskan bawang putih, kemiri, ketumbar
-          Buat adonan tepung dengan kekentalan sedang
-          Masukkan bumbu halus dalam adonan tepung, aduk rata. Tambahkan garam & gula sckpnya. Test rasa.
-          Masukkan potongan2 tempe. Balur dengan adonan tepung.
-          Panaskan minyak goreng. Goreng tempe dalam api sedang hingga matang ( tergantung selera, bila ingin tepung tidak terlalu garing bisa diangkat tidak lama setelah menggoreng)

Biasanya saya membuat dalam porsi kecil, 1 tempe ukuran sedang dipotong tipis2, atau membeli paketan tempe khusus mendoan, dengan 200gr tepung beras + 2 butir telur puyuh+bumbu halus sebagai adonan untuk selimutnya.. ^_^

Senin, 23 Desember 2013

KISAH AYAH, ANAK DAN SEEKOR KELEDAI




Pada zaman dahulu, ada seorang ayah dan anak pergi ke pasar untuk menjual seekor keledai. Di awal perjalanan, sang ayah dan anak naik keledai tersebut bersama-sama, sampai pada suatu tempat dimana banyak kerumunan orang disana. Salah seorang disana kemudian berkata, “Alangkah malangnya nasib keledai itu, tubuhnya yang kecil dinaiki oleh dua orang sekaligus”.

Mendengar perkataan itu, sang ayah kemudian turun sementara anaknya masih di atas keledai. Mereka kemudian berjalan lagi, hingga bertemu kerumunan orang lagi. Salah satu diantara mereka kemudian berkata, “Alangkah durhakanya anak tersebut, membiarkan ayahnya berjalan di siang terik seperti ini”.

Mendengar perkataan itu, si anak bergegas turun dan meminta ayahnya untuk naik ke atas keledai. Mereka pun melanjutkan perjalanan hingga bertemu kerumunan orang berikutnya, dan salah seorang diantara mereka berkata, “Betapa teganya orang tua ini, membiarkan anaknya yang masih kecil berjalan kaki sementara dirinya sendiri menaiki keledai”.

Mendengar perkataan orang ini, sang ayah kemudian turun dan memutuskan untuk melanjutkan perjalanan bersama anaknya dengan berjalan kaki.

Ketika mendekati pasar, mereka kembali bertemu dengan seseorang dan orang itu berkata, “Mengapa kalian berdua tidak memanfaatkan keledai itu, untuk apa kalian jalan kaki jika ada keledai yang bisa dinaiki ?”




1. Sesungguhnya kita tidak terlepas dari pembicaraan orang. Apapun yang kita lakukan walau itu benar mungkin saja dianggap salah. Tak akan ada habisnya jika kita memikirkan bagaimana pandangan orang lain terhadap apa yang kita lakukan karena orang lain akan selalu menemukan celah untuk dijadikan bahan pembicaraan.
Dalam hidup ini kadangkala ada orang yang tidak senang atau tidak suka dengan kita. Ketidaksukaan itu seringkali ditunjukkan dengan mengejek dan menghina. Seorang muslim harus sabar agar tidak menuruti keburukan mereka dengan membalas kemarahan yang berlebihan.

2. Dari kisah ini pula kita belajar tentang istiqamah ( memiliki pendirian yang kuat dalam memegang prinsip kebenaran ), karena dengannya seorang muslim tidak dilanda perasaan takut untuk membuktikan nilai kebenaran dan tidak berduka cita bila mengalami resiko yang tidak menyenangkan.

3. Setiap melakukan amal kebajikan baik perkataan maupun perbuatan ditujukan hanya kepada Allah semata. Jika kita memiliki jiwa yang ikhlas kita tidak dibelenggu oleh pengharapan akan pujian dan penghargaan juga tidak takut apabila menuai celaan dan cemoohan.

4. Seorang muslim haruslah memegang prinsip kebenaran dan menyerahkan segalanya hanya kepada Allah.