Pages

Selasa, 27 Agustus 2013

JALI ( Coix lachryma-jobi L )








Nama ilmiah : Coix lachryma-jobi L
Familia : Poaceae ( gramineae)
Nama daerah : hanjeli, jelim, jali waktu, karisi.
Nama asing : Adlay, job’s tears


Uraian tanaman
Rumput menahun, berumpun banyak, batang tegak dan besar, sukar dicabut karna akarnya kasar. Tinggi 1-3 m.

Helaian daun berbentuk pita atau lanset. Panjang 8-100cm, lebar 1,5-5 cm, ujung runcing, pangkal memeluk batang, tepi kasar dan kasap, tulang induk menonjol di punggung daun.

Bunga berbentuk bulir keluar dari ketiak daun. Buahnya buah batu bulat lonjong, berklit keras,bila tua berwarna putih atau biru ungu.


Herba ini telah dibudidayakan, kadang tumbuh liar di hutan, sawah, ladang, dan tanah kosong yg terlantar. Tumbuh pada tanah lembab yang terkena cahaya matahari, dari dataran rendah sampai 1000m diatas permukaan laut.
Jenis yang dibudidayakan buahnya lunak dan dapat dibuat bubur,
              


sedangkan yg liar buahnya keras dan dapat dipakai sebagai kalung.
      
                     

Bagian yang dipakai 
biji, akar, daun, buah tua dikumpulkan, kulitnya dibuang dan isinya dijemur, bisa dipakai segar atau telah dikeringkan, akar setelah dicuci, dijemur.


Khasiat 
Biji : memperkuat limpa dan paru, menghilangkan lembab, peluruh kencing, anti radang, mengeluarkan nanah dan menyembuhkan bisul.


Kegunaan 
Akar : infeksi dan batu saluran kencing, kencing sedikit, kencing nanah, biri-biri, keputihan, tidak      datang bulan, sakit jantung, abses paru, cacingan.
Biji : abses paru, radang usus buntu, diare kronis akibat limpa lemah, biri-biri, reumatism, keputihan, kutil, eksema, tumor saluran pencernaan seperti kanker lambung, kanker paru, kanker bibir rahim, dan khorionik epithelioma.
Daun : meningkatkan kondisi tubuh.


Pemakaian 
Akar kering : 15-30gr
Biji : 15-60gr digodok atau dijadikan pil, bubuk


Cara pemakaian 
Kencing nanah, keputihan : 15-30gr akar digodok dan diminum.
Badan sakit2 (rheumatism) : 30-60gr akar digodok, minum 2x sehari atau minum sebagai pengganti teh.




Prof. Hembing Wijayakusuma & dr. Setiawan Dalimarta