Nama
ilmiah : Strabilanthes crispus Bl
Familia
: Acanthaceae
Nama
daerah : Enyoh kelo, keci beling
Nama
asing : fenugreek
Uraian
tanaman
Keji
beling dapat ditemukan tumbuh liar di hutan, tepi sungai atau tebing-tebing, dan
sering ditanam sebagai pagar hidup di pekarangan atau di taman-taman. Tanaman ini
tumbuh pada ketinggian 50 m sampai 1200 m diatas permukaan laut.
Semak,
tinggi 1-2m, batang berusa, bentuk bulat, bercabang, berambut kasar, warnanya
hijau.
Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuknya langset
melonjong atau hampir jorong, tepi bergerigi
atau beringgit, ujung meruncing, pangkal runcing, kedua permukaan kasar,
pertulangan menyirip panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm. Warnanya hijau.
Perbungaan majemuk,
berkumpul dalam bulir padat. Mahkota bunga berbentuk corong, terbagi lima,
berambut, warnanya kuning.
Buahnya berbentuk gelondong, berisi 2-4 biji. Biji bulat,
pipih, kecil-kecil warnanya coklat. Perbanyakan dengan biji, setek batang atau
cabang yang cukup tua.
Bagian
yang dipakai :
daun
Khasiat
: peluruh
kencing, pencahar.
Kegunaan
:
batu
saluran kencing, batu kandung empedu, kencing manis, kencing kurang lancar,
wasir, sembelit.
Pemakaian
:
Untuk
minum : 25-50gr daun segar, direbus.
Pemakaian
luar : daun secukupnya dibersihkan lalu digiling halus, bubuhkan diatas luka
akibat gigitan ular dan binatang berbisa serta serangga lainnya.
Cara pemakaian :
Batu
kandung kemih : segenggam daun keji beling dan 4 tongkol jagung muda dicuci, lalu direbus dengan 2 L
air bersih sampai tersisa 1 L, setelah dingin disaring lalu minum. Pagi dan
sore hari masing-masing ½ gelas.
Prof.
HM Hembing Wijayakusuma & dr. Setiawan Dalimartha