Pages

Rabu, 23 Oktober 2013

KEJI BELING (Strabilanthes crispus)




Nama ilmiah : Strabilanthes crispus Bl
Familia : Acanthaceae
Nama daerah : Enyoh kelo, keci beling
Nama asing : fenugreek



Uraian tanaman 

Keji beling dapat ditemukan tumbuh liar di hutan, tepi sungai atau tebing-tebing, dan sering ditanam sebagai pagar hidup di pekarangan atau di taman-taman. Tanaman ini tumbuh pada ketinggian 50 m sampai 1200 m diatas permukaan laut.

Semak, tinggi 1-2m, batang berusa, bentuk bulat, bercabang, berambut kasar, warnanya hijau. 



Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berhadapan, bentuknya langset melonjong atau hampir jorong, tepi bergerigi  atau beringgit, ujung meruncing, pangkal runcing, kedua permukaan kasar, pertulangan menyirip panjang 9-18 cm, lebar 3-8 cm. Warnanya hijau.



 Perbungaan majemuk, berkumpul dalam bulir padat. Mahkota bunga berbentuk corong, terbagi lima, berambut, warnanya kuning. 

















Buahnya berbentuk gelondong, berisi 2-4 biji. Biji bulat, pipih, kecil-kecil warnanya coklat. Perbanyakan dengan biji, setek batang atau cabang yang cukup tua.


Bagian yang dipakai : daun
 

Khasiat : peluruh kencing, pencahar.


Kegunaan

batu saluran kencing, batu kandung empedu, kencing manis, kencing kurang lancar, wasir, sembelit.


Pemakaian :

Untuk minum : 25-50gr daun segar, direbus.

Pemakaian luar : daun secukupnya dibersihkan lalu digiling halus, bubuhkan diatas luka akibat gigitan ular dan binatang berbisa serta serangga lainnya.


Cara pemakaian : 

Batu kandung kemih : segenggam daun keji beling dan 4 tongkol  jagung muda dicuci, lalu direbus dengan 2 L air bersih sampai tersisa 1 L, setelah dingin disaring lalu minum. Pagi dan sore hari masing-masing ½ gelas.




Prof. HM Hembing Wijayakusuma & dr. Setiawan Dalimartha