Nama ilmiah ; Andrographis paniculata ( Burm.f.).Ness
Familia
: Acanthaceae (jeruju-jerujuan)
Nama
daerah : papaitan, ki oray, takilo
Tanaman
yang berasal dari India ini merupakan terna semusim yang tumbuh liar ditempat-tempt
terbuka seperti di pinggir jalan, di ladang, tanah kosong yang tanahnya aga
lembab atau ditanam di pekarangan sebagai tanaman obat. Tinggi tanaman ini
sekitar 40-90 cm, batang yang bersegi empat dan banyak bercabang. Daunnya
tunggal bertangkai pendek, bentuknya lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi
rata dengan panjang daun 2-8 cm, lebar 1-3 cm. Sambiloto mempunyai bunga dalam
rangkaian berupa tandan yang keluar ujung tangkai atau ketiak daun. Daun dan
batang tanaman ini sangat pahit, karena mengandung andrographolide.
Khasiat
:
Mempunyai
rasa pahit dan sifatnya dingin, mempunyai efek farmakologis sebagai penurun
panas, menghilangkan panas dalam, penawar racun, penghilang sakit, anti radang
dan langkah bengkak.
Bagian
yang dipakai :
Untuk
pengobatan dipakai seluruh tanaman
Kegunaan
:
Tanaman
ini berkhasiat anti kanker, dengan merusak sel trophocyt dan trohoblat,
berperan pada kondensasi cytoplasma dari
sel tumor, pyknosis dan menghancurkan inti sel. Kegunaannya sebagai obat sudah
banyak diketahui dan biasa dipakai untuk pengobatan kencing manis, darah
tinggi, TB paru, tumor paru, dan beberapa jenis penyakit lainnya. Untuk diminum
maka untuk penyakit-penyakit selain kanker memakai 10-15gr kering, digodok atau
dijadikan bubuk. Untuk pengobatan kanker, memakai cairan infus, injeksi atau
tablet yang diluar negri sudah dibuat obat paten. Sambiloto efektif untuk
pengobatan penyakit infeksi karena merangsang phagocytosis (meningkatkan daya
tahan selular)
Oleh
H.M Hembing Wijayakusumo, Setiawan Dalimartha, A.S Wirawan, Thomas Ya-putra,
Bambang wibowo