Mi
instan sudah menjadi makanan yang umum di Indonesia, terutama bagi anak kos.
Cara masak yang mudah dan rasa yang nikmat membuat makanan cepat saji ini digemari
banyak orang. Tapi jangan keseringan, karena ada bahaya kesehatan yang
mengintai di balik nikmatnya semangkuk mi instan.
Mi
instan memang bisa meredam rasa lapar, tapi makanan cepat saji ini tidak bisa
menggantikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Ditambah lagi dengan bumbu buatan
dan pengawet kimia, yang semakin membahayakan kesehatan tubuh.
Berikut
beberapa bahaya kesehatan yang mengancam bila Anda terlalu sering makan mi
instan, seperti dilansir Boldsky, Sabtu (8/6/2013):
1.
Terganggunya penyerapan nutrisi
Mi
instan dapat menghambat kemampuan anak di bawah 5 tahun untuk menyerap nutrisi.
Setelah sering mengonsumsi mi instan, banyak anak-anak balita mengalami
kesulitan menyerap nutrisi dari makanan yang tepat.
2.
Kanker
Selain
dengan bungkus plastik, ada juga mi instan yang dikemas dengan bungkus yang
mengandung styrofoam dan bisa langsung diseduh. Padahal styrofoam dikenal
sebagai agen penyebab kanker.
3.
Keguguran
Sejumlah
wanita hamil yang makan mi instan selama kehamilan mengalami keguguran. Hal ini
karena kandungan bumbu dan pengawet pada mi instan dapat mempengaruhi
perkembangan janin.
4.
Gangguan metabolisme
Konsumsi
mi instan jangka panjang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh. Hal ini
disebabkan akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan,
pengawet dan aditif dalam mi.
5.
Kerusakan organ
Mi
instan mengandung propylene glycol, bahan anti-beku yang mencegah mi dari
pengeringan dengan mempertahankan kelembaban. Tubuh menyerap zat tersebut
dengan mudah dan terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Hal ini menyebabkan
kerusakan dan kelainan organ, dan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh.
6.
Gangguan pencernaan
Mi
instan dapat mengganggu sistem pencernaan. Konsumsi lanjutan dari mi instan
mengakibatkan kembung, sembelit atau tidak teraturnya gerakan usus.
7.
Obesitas
Mi
instan adalah salah satu penyebab utama obesitas. Hindari mi instan karena
mengandung sejumlah besar lemak dan natrium yang menyebabkan retensi air dalam
tubuh.
8.
MSG
Monosodium
glutamate (MSG) digunakan untuk meningkatkan rasa mi. Sekitar 1-2 persen dari
populasi alergi terhadap MSG. Ketika orang-orang yang alergi terhadap MSG
mengonsumsinya, maka akan dapat menyebabkan rasa terbakar, panas di dada,
kemerahan pada wajah, atau nyeri dan sakit kepala.
9.
Tinggi natrium
Mi
instan juga mengandung jumlah natrium yang tinggi. Kelebihan konsumsi natrium
bisa menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, stroke dan kerusakan ginjal.
Jadi, hindari konsumsi mi instan berlebihan.
10.
Junk food
Mi
instan hanya dapat dianggap sebagai junk food dan tidak pernah menggantikan
makanan bernutrisi. Hal ini karena mengandung sejumlah besar karbohidrat tetapi
tidak ada vitamin, mineral atau serat. Mi instan juga mengandung banyak lemak
jenuh dan lemak trans. Ini padat kalori dan memberikan efek negatif pada
kesehatan.
detikHealth