Pages

Jumat, 06 Desember 2013

MIMISAN DAN MUNTAH DARAH PADA ANAK



Pagi hari, saat bangun tidur, tiba2 dikejutkan suara Najla yang menangis dan muntah.. yang mengejutkan itu adalah muntahnya darah semua.. belum pernah sebelumnya seperti ini.. awalnya deg-degan sekali..  kenapa ya.. sudah macam-macam pikiran negatif berseliweran. cuma saat diperhatikan dipipinya seperti ada bekas usapan darah dari hidung, dan muntahannya itu juga bukan darah segar yang merah cerah tapi lebih banyak gumpalan-gumpalan darah kental yang warnanya merah aga kehitaman..

Sebenarnya Najla sudah sering yang namanya mimisan.. karna anaknya aktif tidak bisa diam dan suka sekali bermain yang menguras energi. pasti kalau sudah kecapean main, saat malam hari seringkali mimisan,..tapi untuk muntah darahnya, baru kali ini terjadi...

cari-cari info via googling..

untuk anak yang suka mimisan adakalanya darah mimisan itu mengalir ke dalam tenggorokan hingga kerongkongan sehingga kadang kala bisa tertelan, darah mimisan memang membuat mual bahkan sampai muntah, muntahnya ya darah mimisan itu tadi...

Sebagian besar mimisan pada anak tidak berbahaya. Selama anak terlihat sehat dan aktif, juga tidak disertai gejala lain seperti demam, orangtua tak perlu khawatir. Selaput lendir dan pembuluh darah anak masih tipis dan sensitif, sehingga saat ada faktor pencetus seperti udara dingin atau trauma ringan, darah dari hidung pun langsung mengucur keluar.


Beberapa Faktor pencetus mimisan pada anak


Trauma
Seperti akibat benturan benda keras, kemasukan benda asing, atau dikorek-korek yang membuat selaput lendir dan pembuluh darah di hidung terluka dan menyebabkan perdarahan.

Penggunaan AC tidak bijak
Cara kerja AC yang menyerap uap air di udara membuat kelembapan di ruangan jauh berkurang. Ditambah, suhu yang terlalu dingin membuat udara jadi makin kering. Udara kering yang diisap anak akan membuat alat pernapasannya mengering, sehingga selaput lendirnya mudah pecah dan berdarah.

Reaksi refluks
Khusus untuk bayi, mimisan bisa terjadi karena reaksi refluks. Ini terjadi saat bayi muntah atau gumoh. Aliran balik makanan dari lambung ke mulut atau hidung dapat menyebabkan mimisan. Muntahan yang banyak mengandung zat asam itu bisa mengiritasi atau melukai hidung. Mimisan pada bayi umumnya juga sembuh sendiri dan tidak perlu penanganan khusus.

Faktor keturunan
Anak-anak tertentu lahir dengan pembuluh darah di hidung yang gampang pecah dan berdarah. Jika kelembapan udara sangat rendah, maka anak-anak seperti ini umumnya gampang mimisan.


Mimisan seperti apa yang perlu ditangani serius?

Meski mayoritas kasus mimisan tidak berbahaya, orangtua hendaknya waspada jika frekuensi mimisan itu cukup sering, tiap 1-2 hari. Ini karena ada kemungkinan si kecil mengidap penyakit berbahaya. Penyakit seperti ITP (Idiopathic Thrombocytopenic Purpura), demam berdarah, leukemia, thalasemia berat, atau hemofilia, bisa juga menunjukkan gejala mimisan. Ini karena kadar trombosit yang rendah bisa menyebabkan perdarahan di hidung. Anak hemofilia bisa saja memiliki kadar trombosit yang normal, tapi faktor pembekuan darahnya rendah sehingga sering mengalami perdarahan. Meski kasusnya sangat jarang, anak darah tinggi dan gagal ginjal pun memiliki risiko besar mengalami mimisan. Demikian juga anak dengan riwayat hipertensi (tekanan darah tinggi).

Perhatikan gejala-gejala yang mungkin menyertai. Jika disertai demam, kemungkinan penyebabnya penyakit infeksi seperti demam berdarah. Jika disertai munculnya bercak-bercak darah kemungkinan menjurus pada leukemia atau ITP. Sedangkan pada sinusitis umumnya mimisan disertai sakit kepala.

Berbeda dari mimisan normal yang umumnya bersumber pada bagian anterior (bagian depan rongga hidung), maka mimisan yang disertai penyakit berbahaya bersumber dari bagian dalam hidung (posterior). Tak heran, darah yang keluar banyak dan sulit dihentikan.

Perdarahan yang banyak bisa membuat anak kekurangan darah (anemia). Bahkan, bukan tidak mungkin menyebabkannya pingsan. Untuk mengatasinya, dokter akan memberikan vitamin dan mineral. Lain hal jika anak kehilangan darah cukup banyak. Sangat mungkin dia harus menjalani transfusi darah.




www.balita-anda.com
mediskus.com