Nama
Ilmiah : Gynura divaricata
Tanaman daun dewa, tumbuh tegak, tinggi 30 - 50 cm, bila agak tua bercabang
banyak. Batang lunak berwarna hijau dengan alur memanjang warna
trengguli.
Daun tunggal, bertangkai, berdaging, berambut berwarna putih, helai daun bulat telur sampai bulat meamanjang, ujung tumpul, pangkal meruncing, tepi bertoreh, pertulangan menyirip, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda, daun tua membagi sangat dalam, panjang 8 - 20 cm, lebar 5 - 10 cm.
Bunga majemuk bentuk bongkol, keluar dari ujung tangkai, warna kuning. Buah kecil, cokelat.
Akar membentuk umbi, warnanya keabu-abuan, panjang 3 - 6 cm, diameter sekitar 3 cm. Perbanyakan dengan umbi, tunas anakan, dan setek cabang sekunder.
Daun tunggal, bertangkai, berdaging, berambut berwarna putih, helai daun bulat telur sampai bulat meamanjang, ujung tumpul, pangkal meruncing, tepi bertoreh, pertulangan menyirip, warna permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda, daun tua membagi sangat dalam, panjang 8 - 20 cm, lebar 5 - 10 cm.
Bunga majemuk bentuk bongkol, keluar dari ujung tangkai, warna kuning. Buah kecil, cokelat.
Akar membentuk umbi, warnanya keabu-abuan, panjang 3 - 6 cm, diameter sekitar 3 cm. Perbanyakan dengan umbi, tunas anakan, dan setek cabang sekunder.
Daun
dewa tergolong tumbuhan perdu dengan ciri tegak bila masih muda dan merambat
jika umurnya menua. Jika daun diremas akan mengeluarkan bau beraroma.
Efek farmakologis daun dewa adalah antikoagulan (koagulan=zat yang
mempermudah dan mempercepat pembekuan darah), mencairkan bekuan darah,
stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, dan
membersihkan racun. Daun dewa mengandung zat saponin, minyak atsiri, flavonoid, dan tanin. Efek farmakologis didapatkan dari seluruh tanaman.
Daunnya
ampuh mengobati mulai dari benjol,luka berdarah, mimisan, haid tidak teratur
hingga penyakit seperti jantung koroner, stroke, berbagai macam kanker dan
tumor.
Umbinya
bisa dipakai untuk menyembuhkan gusi berdarah, luka dalam, membersihkan racun
hingga penyakit darah tinggi, penyempitan dan pengerasan pembuluh darah.
Tiga
peneliti dari UGM yaitu Drs.Edy Meiyanto, Dr.Sugianto dan Drs.B.Sudarto telah
membuktikan dalam penelitiannya bahwa ekstrak etanol dalam daun dewa mampu
menghambat proses pertumbuhan tumor.
Dalam buku Kebun Tanaman Obat Karyasari disebutkan bahwa daun dewa juga bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu airnya diminum. Bila anak-anak mengalami kejang beri minum air dari satu batang daun dewa.
Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor. Untuk kutil haluskan daun dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan biarkan hingga keesokkan harinya. Untuk mengatasi tumor, silakan makan daun dewa sebagai lalap. Untuk kanker buatlah ramuan dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
Bagian umbi bisa dimanfaatkan untuk pengobatan luka terpukul, masuk angin, digigit ular, dan menghilangkan bekuan darah, serta mengobati stroke. Untuk luka luar, haluskan umbi, lalu tempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pengobatan dalam, umbinya ditumbuk halus dan ditambah air. Air perasannya diminum setiap sore hari.
Dalam buku Kebun Tanaman Obat Karyasari disebutkan bahwa daun dewa juga bisa mengatasi kejang pada anak dan beberapa jenis pendarahan. Untuk mengatasi luka terpukul, tak datang haid, pendarahan pada wanita, pembengkakan payudara, batuk, dan muntah darah seluruh tanaman daun dewa ditumbuk, atau direbus, lalu airnya diminum. Bila anak-anak mengalami kejang beri minum air dari satu batang daun dewa.
Bagian daunnya dapat dimanfaatkan untuk mengatasi kutil dan tumor. Untuk kutil haluskan daun dan ditempelkan pada bagian yang sakit dan biarkan hingga keesokkan harinya. Untuk mengatasi tumor, silakan makan daun dewa sebagai lalap. Untuk kanker buatlah ramuan dari 30 gram daun dewa segar, 20 gram temu putih, 30 gram jombang yang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan airnya diminum.
Bagian umbi bisa dimanfaatkan untuk pengobatan luka terpukul, masuk angin, digigit ular, dan menghilangkan bekuan darah, serta mengobati stroke. Untuk luka luar, haluskan umbi, lalu tempelkan pada bagian yang sakit. Sedangkan untuk pengobatan dalam, umbinya ditumbuk halus dan ditambah air. Air perasannya diminum setiap sore hari.
Indonesia
kaya akan berbagai macam tanaman obat berkhasiat. Namun banyak orang masih malu
menggunakan obat yang berasal dari dedaunan karena mereka menganggap itu obat
kampung, maka yang menggunakannya juga di cap kampungan. Padahal orang luar
negri yang tau ‘harta karun’ dedaunan Indonesia itu lantas mengangkutnya ke
negrinya, lalu diolah menjadi tablet, suntikan, pil,dsb. Bentukan baru itulah
yang kemudian dijual ke Indonesia (Prof.Hembing Wijayakusuma).
media Indonesia & Republika