Setiap kali membeli buah naga seringkali mendapatkan yang berdaging putih, baru kali ini dapat yang berdaging merah.. kalau dibandingkan, yang berdaging merah ini rasanya lebih manis dari yang berdaging putih.. dan seperti biasa karna anak2 kurang suka bila dimakan langsung jadilah si buah naga merah dibuat jus dan dibuat seperti es mambo yang didinginkan dikulkas.. ^_^
Sekilas tentang Buah naga..
Buah naga yang juga disebut
pitaya, atau thanh long (naga hijau, dalam bahasa Vietnam) adalah buah dari
beberapa jenis kaktus dari marga Hylocereus dan Selenicereus. Buah ini berasal
dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan namun sekarang juga
dibudidayakan di negara-negara Asia seperti Taiwan, Vietnam, Filipina, Indonesia
dan Malaysia. Buah ini juga dapat ditemui di Okinawa, Australia utara dan
Tiongkok selatan.
Buah naga bentuknya bulat agak lonjong seukuran dengan
buah alpukat. Kulit buahnya berwarna merah menyala untuk jenis buah naga putih
dan merah, berwarna merah gelap untuk buah naga hitam, dan berwarna kuning
untuk buah naga kuning. Di sekujur kulit dipenuhi dengan jumbai-jumbai yang
dianalogikan dengan sisik naga. Oleh sebab itu, buah ini disebut buah naga.
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub
Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotiledonae
Ordo : Caryophyllales
Famili : Cactaceae
Genus : Hylocereus
Species : Hylocereus undatus (berdaging buah
putih)
Hylocereus polyrhizus
(berdaging buah merah)
Tanaman buah naga terdiri dari
akar, batang, duri, bunga, dan buah.
Akar
buah naga hanyalah akar serabut yang berkembang dalam tanah pada batang atas
sebagai akar gantung. Akar tumbuh di
sepanjang batang pada bagian punggung sirip di sudut batang.
Batangnya berbentuk segitiga,
durinya sangat pendek dan tidak mencolok, sehingga sering dianggap "kaktus
tak berduri".
Pada bagian duri, akan tumbuh
bunga yang bentuknya mirip bunga Wijayakusuma.
Bunganya mekar pada awal senja
jika kuncup bunga sudah berukuran sekitar 30 cm. Mahkota bunga bagian luar yang
berwarna krem, mekar sekitar pukul sembilan malam, lalu disusul mahkota bagian
dalam yang putih bersih, meliputi sejumlah benang sari yang berwarna kuning.
Bunga seperti corong itu akhirnya terbuka penuh pada tengah malam, karena itu
buah naga dikenal sebagai night blooming cereus. Saat mekar penuh, buah naga
menyebar bau yang harum. Aroma ini untuk memikat kelelawar, agar menyerbuki
bunga buah naga.
Bunga yang tidak rontok
berkembang menjadi buah.
Buah naga (Dragon fruit) membantu mengontrol kadar gula glukosa darah
pada pengidap diabetes tipe 2. Selain menjadi sumber serat dan antioksidan,
buah ini juga rendah kalori. Vitamin A, B1, B2, B3, C, kalsium, zat besi, dan
fosfor, adalah beberapa kandungan vitamin dan mineralnya.
Manfaat buah naga
Buah naga merah akhir akhir ini sering disorot sebagai
salah satu buah yang memiliki banyak manfaat untuk membantu mengatasi dan
membantu menyembuhkan berbagai penyakit. Mulai dari batang buah naga, daging
buah naga, sampai dengan kulit buah naga juga memiliki banyak kandungan vitamin
dan zat yang sangat bermanfaat. Dokter juga sangat merekomendasikan buah naga
merah, sebagai buah konsumsi yang bisa di gunakan untuk terapi dalam
penyembuhan suatu penyakit.
Berikut ini beberapa manfaat dari buah naga:
- Buah naga merah membantu menyembuhkan penyakit kanker, kandungan vitamin kompleksnya, sudah direkomendasikan oleh dokter sebagai buah terapi penyembuhan kanker.
- Mempercantik penampilan, dengan kandungan vitamin C nya yang tinggi, buah naga merah membantu menjaga kesehatan kulit, bahkan buah dan kulitnya juga bisa digunakan sebagai bahan lulur.
- Karena rasa manis buah naga merah bukan berasal dari glukosa, maka buah naga merah juga bisa untuk membantu menyembuhkan penyakit diabetes.
- Menjaga kesehatan dan stamina, dengan kandungan antioksidan dan vitaminnya.
- Mencegah penyakit osteoporosis atau pengapuran tulang, karena buah naga merah mengandung banyak kalsium organik.
Kandungan
serat pada buah naga sangat baik, mencapai 0,7-0,9 gram per 100 gram. Serat
sangat dibutuhkan tubuh untuk menurunkan kadar kolesterol. Di dalam saluran
pencernaan serat akan mengikat asam empedu (produk akhir kolesterol) dan
kemudian dikeluarkan bersama tinja. Dengan demikian, semakin tinggi konsumsi
serat, semakin banyak asam empedu dan lemak yang dikeluarkan oleh tubuh.
Selain
untuk mencegah kolesterol, kandungan serat pada buah naga juga sangat berguna
dalam sistem pencernaan. Serat pangan (dietary fiber) mampu memperpendek transit time,
yaitu waktu yang dibutuhkan makanan sejak dari rongga mulut hingga sisa makanan
dikeluarkan dalam bentuk feses. Sementara itu, serat pangan akan mengikat
zat-zat karsinogenik. Berkat transit time yang pendek, waktu zat karsinogenik
bermukim dalam tubuh juga semakin pendek, sehingga kesempatan membahayakan
tubuh semakin kecil (Goldberg, 1994).
Serat
pangan sangat baik untuk mencegah penyakit diabetes
melitus, jantung,
stroke, kanker, dan penyakit kardiovaskular lainnya. Konsumsi
serat pangan yang dianjurkan adalah 20-30 gram per orang per hari.
Buah
naga terkenal sebagai salah satu sumber betakaroten. Betakaroten merupakan provitamin
A yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A yang sangat berguna dalam
proses penglihatan, reproduksi, dan proses metabolisme lainnya.
Betakaroten
juga merupakan jenis antioksidan yang dapat berperan penting dalam mengurangi
konsentrasi radikal peroksil. Kemampuan betakaroten bekerja sebagai antioksidan
berasal dari kesanggupannya untuk menstabilkan radikal berinti karbon. Karena
betakaroten efektif pada konsentrasi rendah oksigen, dapat melengkapi sifat
antioksidan vitamin E yang efektif pada konsentrasi tinggi oksigen.
Betakaroten
juga dikenal sebagai unsur pencegah kanker, khususnya kanker kulit dan paru.
Betakaroten dapat menjangkau lebih banyak bagian-bagian tubuh dalam waktu
relatif lebih lama dibandingkan dengan vitamin A, sehingga memberikan
perlindungan lebih optimal terhadap munculnya kanker.
Turunkan
Kolesterol
Menurut
Al Leong dari Johncola Pitaya Food R&D, buah naga sangat baik untuk sistem
peredaran darah. Juga sangat efektif untuk mengurangi tekanan emosi dan
menetralkan racun dalam darah.
Badan
Litbang Pertanian RI menyebutkan bahwa buah naga dapat menurunkan kadar
kolesterol, penyeimbang gula darah, menguatkan fungsi ginjal dan tulang, serta
meningkatkan kerja otak.
Buah
naga merupakan sumber vitamin dan mineral yang cukup baik. Kadar vitamin B1
pada buah naga mencapai 0,3 mg per 100 gram daging buah. Konsumsi vitamin B1
per orang per hari yang dianjurkan oleh Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi
(2004) adalah 0,5-0,9 mg untuk anak-anak di bawah 10 tahun, serta 0,9-1,0 mg
untuk orang dewasa. Wanita hamil dan ibu yang sedang menyusui perlu tambahan
sebesar 0,3 mg per hari di atas kebutuhan normalnya.
Pada
prinsipnya tiamin (vitamin B1) berperan sebagai koenzim dalam reaksi-reaksi
yang menghasilkan energi dari karbohidrat dan memindahkan energi membentuk
senyawa kaya energi yang disebut ATP. Kekurangan tiamin akan menyebabkan
polyneuritis (beri-beri kering), yang disebabkan oleh terganggunya transmisi
saraf atau jaringan saraf menderita kekurangan energi. Gejala kekurangan tiamin
mula-mula adalah lelah, hilang selera makan, berat badan menurun, dan gangguan
pencernaan.
Buah
naga juga mengandung kalium, zat besi, protein, kalsium dalam jumlah yang cukup
baik untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Zat-zat tersebut juga baik untuk
mentralkan racun dalam darah, meningkatkan daya penglihatan, dan mencegah
hipertensi.
Kandungan
air pada buah naga juga cukup tinggi, yaitu mencapai 83 gram per 100 g daging
buah. Karena itu, buah naga dapat juga dijadikan pencuci mulut yang lezat.
Komposisi
gizi per 100 gram daging buah naga (Prof
Made Astawan Ahli Teknologi Pangan dan Gizi IPB)
Air
(g) 82,5-83,0
Protein
(g) 0,16-0,23
Lemak
(g) 0,21-0,61
Serat/dietary
fiber (g) 0,7-0,9
Betakaroten
(mg) 0,005-0,012
Kalsium
(mg) 6,3-8,8
Fosfor
(mg) 30,2-36,1
Besi
(mg) 0,55-0,65
Vitamin
B1 (mg) 0,28-0,30
Vitamin
B2 (mg) 0,043-0,045
Vitamin
C (mg) 8-9
Niasin
(mg) 1,297-1,300